Apa yang akan Anda lakukan, kalau Anda mengalami sakit? Tentu Anda akan
mencari dokter untuk menyembuhkan sakit Anda. Anda akan berusaha
mati-matian dengan berbagai cara untuk menyembuhkan sakit Anda.
Siapa bilang pengobatan di luar negeri selalu lebih baik? Seorang dosen
yang sudah berobat bolak balik luar negeri justru menemukan dokter dan
pengobatan terbaik untuk cangkok hatinya ada di Indonesia. Dia adalah
Nidjat Ibrahim, dosen wanita yang mengajar di Fakultas Ekonomi
Universitas Trisakti sejak 32 tahun lalu.
Nidjat yang lahir di Solo 66 tahun lalu merupakan pasien kedua dalam
proyek terbesar yang melakukan transplantasi atau cangkok hati di RS
Puri Indah, Kembangan, Jakarta, pada 17 Desember 2010. Operasi tersebut
memakan waktu sekitar 13 jam.
Nidjat mengetahui bahwa dirinya menderita sirosis atau pengerasan hati
pada tahun 2001. Tetapi ia sama sekali tidak merasakan keluhan apa-apa,
karena sangat gila kerja. Nidjat berkata, “Saya masih menjabat sebagai
dosen di Fakultas Ekonomi Trisakti, saya masih ke luar negeri sendiri.
Saya tidak merasakan sama sekali sampai tahun 2008 kok makan ini nggak
doyan itu nggak doyan. Mulai ada yang dirasakan.”
Nidjat mengaku, ia sudah bolak balik ke luar negeri untuk mencari
penyebab. Ia mencari pengobatan terbaik yang bisa menyembuhkan
penyakitnya. Ia berkata, ”Saya sudah ke Singapura, Penang. Bahkan
pengobatan alternatif terapi organik di Purwakarta. Saya sudah coba
semua alternatif pengobatan, bahkan di Singapura sampai 3 rumah sakit
terus ke Penang.”
Ia menemukan kesuksesan itu justru di Indonesia. Ia menjalani proses cangkok hati dan berhasil dengan baik.
Sahabat, setiap orang yang sakit mendambakan kesembuhan. Karena itu,
orang akan berjuang sekuat tenaga untuk sembuh dari penyakit yang
dideritanya. Ke mana pun orang akan berusaha untuk mendapatkan
kesembuhan. Bahkan banyak orang yang berani mencari sesuatu yang tidak
masuk akal. Mereka pergi kepada dukun atau paranormal untuk memohon
kesembutan.
Kisah di atas memberi kita gambaran mengenai usaha yang tidak kenal
lelah untuk memperoleh kesembuhan. Nidjat bahkan sampai melanglang buana
ke luar negeri untuk kesembuhan sirosis atau pengerasan hatinya. Ia
penuh harapan berusaha untuk segera lepas dari belenggu sakit itu.
Sayang, ia tidak temukan kesembuhan itu di luar negeri. Justru ia
temukan kesembuhan itu di negerinya sendiri, Indonesia.
Ternyata para dokter di dalam negeri tidak kalah dengan para dokter di
luar negeri. Para dokter itu mampu memberi kesembuhan kepadanya dengan
cangkok hati. Ada pepatah kuno mengatakan, biarlah hujan emas di negeri
orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri. Artinya, sudah saatnya
anak-anak bangsa ini menghargai prestasi yang telah diraih oleh
sesamanya. Hanya dengan cara itu, kemajuan dalam berbagai bidang dapat
diraih oleh anak-anak bangsa ini.
Sebagai orang beriman, kita diajak untuk terus-menerus memberikan
motivasi bagi kemajuan anak-anak bangsa. Dengan demikian, kita
sungguh-sungguh mampu membangun negeri ini dengan hati yang tulus. Tuhan
memberkati. **